Pada Jumat, 20 Desember 2024, keluarga besar TKK dan SMPK Santa Maria 1 Malang mengadakan kegiatan rekoleksi guru dan karyawan. Kegiatan ini merupakan penanda berakhirnya Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2024/2025. Kami melaksanakan rekoleksi di ruang media SMPK Santa Maria 1 Malang. Rekoleksi dikemas dengan gaya humoris namun menyentuh hati oleh Romo Alexander Dimas Pele Alu, O.Carm.
Sebelum kami dibawa masuk ke dalam materi rekoleksi, kegiatan diawali dengan pengantar lagu dan games yang seru. Penulis masih ingat ketika memainkan game ekspresi dan mengeluarkan bola dari jaring. Permainan ini membutuhkan setidaknya dua unsur penting, yaitu konsentrasi dan kekompakan regu. Hal ini mengesankan karena seluruh kelompok bermain dengan kerja sama dan sportivitas yang tinggi.
Tak kalah penting, tema rekoleksi tahun ini adalah Keajaiban Kecil Adven: Menemukan Sentuhan Ilahi dalam Hidup Panggilan. Kami diajak menyelami isu - isu sosial yang terjadi dewasa ini. Kami sebagai orang – orang yang mengabdi di dunia pendidikan menjadi garda terdepan untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan anak – anak. Romo menekankan bahwa guru itu tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan namun mengajarkan nilai norma dan moral pada anak – anak sejak dini dalam lingkup sekolah, yang mana nantinya dapat terus diterapkan dalam hidup berkelanjutan di masa mendatang.
Mengacu pada isu - isu sosial yang sempat disebutkan oleh penulis tadi, Romo menunjukkan pada kami situasi masyarakat yang sangat miskin di Negara Filipina. Mereka terpaksa harus memakan olahan makanan yang berasal dari pembuangan sisa makanan. Sementara pada kasus lain, ada seseorang yang terlalu banyak makan hingga meninggal. Melalui gambaran kedua kasus ini, Romo mengajak kami untuk meresapi berkat Tuhan yang kami terima setiap harinya.
Perasaan cukup adalah hal penting yang membuat kami mampu bersyukur setiap hari. Sehingga tidak membandingkan berkat yang diterima oleh diri sendiri dengan orang lain. Karena jika kami mendongak ke atas, maka kami akan merasa selalu kurang dan ingin berkat lebih banyak daripada yang sudah diterima. Sedangkan jika kami melihat ke bawah, maka kami akan merasa lebih bersyukur karena kondisi kami saat ini jauh lebih baik daripada kondisi orang lain yang harus bergelut dengan situasi yang lebih menantang dan sulit.
Romo juga meminta kami lebih perhatian dengan isu kejahatan yang marak terjadi belakangan ini, supaya kami bisa mengedukasi anak – anak untuk lebih waspada melindungi diri sendiri. Akhir kata, hal yang paling membekas dalam ingatan kami adalah pesan Romo untuk hidup dengan sederhana dan mensyukuri hal – hal kecil yang terjadi dalam hidup ini. Serta menjadikan sekolah menjadi tempat yang nyaman seperti rumah kedua untuk anak – anak, serta Bapak/Ibu Guru dan Karyawan.
#wartaSTAMSA